This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Membuka Gerbang Pembelajaran Tentang Adat Sosial Korea


An nyong ha se yo…… Apa kabar semuanya!!!!!!!!!!

Seperti kebanyakan budaya di dunia tentunya setiap negara. Memiliki pola pikir yang berbeda terhadap suatu budayanya. Nah, kali ini kita akan membahas tentang kesenian di Korea. Salah satu seni yang akan kita bahas adalah seni tari tradisionalnya. Melihat pertunjukan seni tari tradisional Korean di sebuah gedung yang modern, dan sarat dengan fasilitas elektronik pendukung pentas, menjadikannya seolah luput dari kesan ketradisionalannya. Tapi, tak mengubah pola lantai, tat arias ataupun suasananya. Tari tradisional tidak terpisahkan dengan drama tradisional Korea. Pada awalnya, drama tradisional Korea lebih merupakan drama rakyat yang dalam istilah popular keilmiahannya disebut folkdrama. Adapun contoh dari drama rakyat korea khususnya Korea Selatan yang banyak memproduksi film film yang berbau drama rakyat seperti, Jewel In The Palace, The Great Queen Seondeok, JUMONG dan masih banyak lagi. Dalam drama tersebut juga terdapat unsur folkdrama juga, seperti dalam perayaan pengankatan Raja/Ratu dalam istana yang diiringi dengan musik rakyat (drumnya). Melalui sumber yang dapat dilacak, drama tradisional ini bermula dari empat macam, yaitu:

1). Tarian topeng ( a masque )

2). Pertunjukan boneka ( a puppet show )

3). Pertunjukan wayang ( shadow graph )

4). Nyanyian drama ( dramatic song )

Di antara keempat macam sumber di atas, yang paling populer adalah tarian topeng dan nyanyian drama. Karena, dari 2 sumber itulah rakyat Korea dapat

mengekspresikan symbol kehidupannya sehari hari. Dengan 2 sumber ini pun masyarakat kalangan atas, menengah, dan bawah dapat berinteraksi melalui seni budaya tersebut, dan juga masyarakat kalangan bawah pun dapat mengemukakan kritikan kepada masyarakat kalangan atas. Seni tari topeng ini berkembang pada Dinasti Chosun, di area pusat pusat perdagangan. Tarian ini bernuansa penuh kelucuan dan kegelian ( tarian jenis ini sama seperti “ludruk” yang ada di Indonesia, hanya saja di Indonesia ludruk tidak memakai topeng tapi, tata rias wajah yang ditonjolkan, dan berisi sama ). Tari topeng pun bermacam macam, ada tari topeng kampung, tari topeng Kelana, dan tari topeng kota.

Salah satu contoh dari tari topeng adalah sebagai berikut. Tari topeng Bongsan berasal dari Kabupaten Bongsan, bagian utara propinsi Hwanghae, dekat daratan Cina, pada seitar abad 18. Tarian topeng ini ditargetkan menjadi seni utama bagi para pedagang yang berniaga dengan pedangang dari Cina. Tarian topeng biasanya digelar atas permintaan pentas oleh para pedagang pedagang yang kaya itu. Sebagai area yang strategis, Bongsan yang terletak di tepi jalan raya Korea – Cina, merupakan jalur penting transportasi dan perkembangan bagi banyak sector, termasuk perkembangan sector seni tari.

Yang kedua, adalah pertunjukan boneka. Para pemainnya biasa disebut saebagai Namsadang pae ( a troupe of players ). Masyarakat awam sering menyebutnya sebagai Kokdu gaksinolum ( a puppet Show ) dan Pakchemjinolum ( park’s show ). Koktougaksi dan pkchemji adalah nama nama pemain utama dalam pertunjukan boneka. Berdasarkan catatan Gudangseh, pertunjukan boneka Korea telah berkembanga sejak zaman Koryo ( 918 – 1392 ). Dengan merujuk pada sebuah puisi karya Sang Lee – Gubo, setelah tontonan Koktougaksinolum dapat diperkirakan bahwa sejarh pertunjukan boneka Korea ini sudah diturunkan sejak zaman lampau yang amat jauh.

Ketiga adalah nyanyian drama. Nama populernya adalah Pansori. Pansori lebih condong sebagai seni musik. Pertunjukan berlangsung lama, berjam jam bahkan dimungkinkan seharian berlangsung. Seorang penyanyi memakai kipas sebagi alat utam pentasnya. Dia bernyanyi sesuai dengan irama drum atau dalam bahasa Korea disebut buk. Sebagai contoh, samapi periode Song Hongrok, narasi Pansori hanya disebarluaskan dari mulut ke mulut, secara lisan. Penyebarannya secara lisan ini menuntut kepiawaian ahlinya. Ciri ciri kelisanan menjadi titik utama dalam pansori. Hal ini seperti terlihat pula pada legenda/cerita peri, nyanyian prajurit, dan drama rakyat yang lain. Fungsi sosial senagai media ekspresi kritik pada penguasa/ kelas sosial yang lebih tinggi. Diselingi dengan humor humor tertentu. Jadi, hal inilah yang menjadikan daya pikat penonton sehingga mereka menggemarinya.

0 komentar

nilai kasih ibu


seorang anak menjumpai ibunya yang sedang sibuk menyiapkan makan malam di dapur. kemudian sang anak memberikan sebuah kertas untuk sang ibu, dan sang ibu pun segera mengesatkan tangannya diapron dan menyambut kertas yang diberikan anaknya. di kertas tersebut tertulis
"ONGKOS MEMBANTU IBU"
1. Tolong pergi ke toko Rp 40.000
2. Tolong jaga adik Rp 40.000
3. Tolong buang sampah Rp 10.000
4. Tolong siram bunga Rp 30.000
5. Tolong sapu sampah Rp 30.000
Jumlah : Rp 150.000

selesai membaca sang ibu tersenyum lalu memandang sang anak dan membelai rambut sang anak. Si ibu mengambil pena kemudian menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama....

Ongkos mengandungmu selama 9 bulan - GRATIS
Ongkos berjaga malam karena harus menjagamu - GRATIS
Ongkos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
Ongkos kegusaran karena mengkhawatirkanmu - GRATIS
Ongkos menyediakan makan dan minum, pakaian, dan keperluanmu - GRATIS

Jumlah nilai kasih ibu - GRATIS

Air mata sang anak berliang ketika membaca isi kertas yang ditulis ibunya tersebut. Si anak menatap wajah sang ibu, kemuadian berkata " Aku sayang ibu..... "dan si anak mengambil pena dan menuliskan dikertas tadi dengan kata "SEMUA LUNAS". 0 komentar